TOPIK: KEJUJURAN ADALAH SEGALANYA
TEMA:
MEMBANGUN BANGSA DENGAN KEJUJURAN
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim,
alhamdulillahirabbil‘alamin,
ash
sholatu wassalaamu ‘ala nabiyyina muhammadin
wa
‘ala alihi wa shohbihi ajma’in, amma ba’du
Yang saya hormati bapak ibu dewan juri, para
peserta ,dan hadirin hadirat sekalian yang berbahagia.
Pertama-tama dan yang lebih utama, marilah kita
panjatkan puja dan puji syukur kita kehadirat Allah swt.
Yang mana Dialah yang menciptakan langit laksana
atap tak bertiang,
yang menciptakan malam yang penuh dengan kelap
kelip cahaya bintang,
yang menciptakan gunung yang tinggi menjulang
yang menciptakan manusia yang dihiasi dengan
perasaan cinta dan kasih sayang,
dan atas limpahan rahmat dan karunia-Nya jualah,
sehingga kita bisa berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat saling
beradu dan berbalas pandang.
Dan selalu untuk selamanya, marilah kita panjatkan
sholawat dan salam keharibaan junjungan kita Nabi Muhammad saw, yang telah
membawa umat manusia dari masa kebodohan kepada masa yang penuh dengan cahaya
iman.
Hadirin-hadirat yang berbahagia
Sekarang ini, dengan pembangunan yang semakin maju
serta teknologi yang semakin canggih. Kita sering merasa bangga.
Padahal hadirin, sepertinya kemajuan itu hanyalah
fatamorgana belaka, Kenapa hadirin?
Kita harus meneteskan air mata, karena sekarang
ini negara kita tercinta ini sedang dilanda krisis kejujuran.
Mulai dari yang muda sampai yang tua
Mulai dari rakyat sampai pejabat
Mulai dari yang melarat sampai konglomerat
Krisis kejujuran itu menulari siapa saja...
Anak pelajar senang menyontek
Para remaja senang bohong sama orang tua
Para pejabat senang korupsi
Kenapa ini terjadi hadirin?
Ini karena kurangnya kesadaran keimanan dan
ketaqwaan.
Hadirin, fenomena sekarang ini, banyak orang tua
yang lebih mementingkan pendidikan yang bersifat umum, namun melupakan pendidikan
agama yang sebenarnya lebih utama.
Banyak orang tua yang stress atau bahkan marah,
ketika anaknya mendapat nilai 50 untuk matematika atau bahasa inggris.
Namun biasa saja ketika nilai agama si anak 30.
Tak patut.........tak patut.........
Hadirin, oleh karena itu...
Solusi untuk krisis kejujuran adalah marilah kita
tanamkan iman dan taqwa sejak dini.
Para orang tua hendaklah sejak dini menanamkan
nilai iman dan taqwa kepada anak-anaknya. Karena kalau nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan sudah tertanam di dalam dada sejak dini, maka anak akan tumbuh
menjadi generasi penerus yang tangguh yang akan selalu memegang teguh
nilai-nilai kejujuran, karena hatinya akan selalu merasakan Allah dimana-mana.
Hadirin, sebelum saya menutup pidato ini, mari
kita ingat satu lirik lagu kebangsaan kita yang berbunyi:
“bangunlah jiwanya, bangunlah badannya”
Hadirin, kalau kita melihat lebih dalam kepada
lirik itu, disitu kalimat “bangunlah jiwanya” lebih dulu dari pada kalimat
“bangunlah badannya”. Ini berarti, pendiri bangsa kita pada zaman dulu
menginginkan kita untuk membangun jiwa manusianya lebih dahulu, baru membangun
bangunan-bangunan yang lain. Bagaimana membangun jiwa manusia? Tentunya dengan
menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.
Seorang ilmuan barat yang bernama Albert einsten
berkata:
Ilmu tanpa agama maka akan buta, dan agama tanpa
ilmu maka kurang lengkap.
Maksudnya, kedua hal antara Ilmu
pengetahuan/teknologi dan Ilmu agama dan taqwa harus seimbang dan harus ada di
dalam setiap insan.
Hadirin,
Kiranya inilah yangdapat saya sampaikan
Mohon maaf atas segala kesalahan
Jumpa lagi di lain kesempatan
Saya tutup dengan sebuah pantun:
Buah mangga rimbun di rapun
Gugur sebiji di atas atap
Dengan yang tua ulun minta ampun
Dengan yang muda ulun minta maaf
Billahi taufiq wal hidayah
Assalamu’alaikum wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar